Sabtu, 23 April 2011

Meraih Mimpi dengan Keterbatasan


Namaku Rara Oktaria Nanda, sering aku tambahin embel-embel Prasetya di belakangnya, semua temen kuliahku, taunya ya nama aku Rara Oktaria Nanda Prasetya. Padahal itu nama Cuma fikif belaka J. aku dilahirkan dengan nama yang asli cantik kaya’ orangnya, Rara oktaria Nanda. Ga perlu ribet mikirin namaku yang lumayan panjang meski ga sepanjang rel kereta itu. Cukup panggil aku Rara, pasti bakal connect, atau kalian bisa panggil aku dengan nama lain Aurora Annisa Zahra. Ini nama penaku. Nama ini aku pakai setiap kali aku mengikuti berbagai event menulis. Aku  lahir dari rahim seorang ibu bernama Arweny. Seorang pemimpin luar biasa dalam perkembangan hidupku. Selain sebagai kepala sekolah, beliau juga jadi kepala dalam menentukan arah perkembangan anak-anak gadisnya. Bukannya ga’ punya papa, tapi aku dan saudara cewek aku lebih dekat ke mama, kan notabene nya mama paling ngerti semua kebutuhan anak ceweknya. Bagi kami mama adalah segalanya.
            Aku diakui sangat berbeda dari saudara perempuanku. Mama sering mengaku kewalahan meladeni kegiatan dan aktivitasku. Aku terlahir sebagai bayi prematur yang memiliki fisik lemah. Namun, aku selalu ingin mengikuti banyak kegiatan. Aku gampang tertarik akan suatu organisasi atau ekstra kulikuler apapun itu di sekolah hingga saat ini aku kuliah. Saat sekolah aku mengikuti ekstra KIR (kelompok ilmiah remaja), warta pelajar, dance club, hingga traditional dance. Meski aku sering sakit karena kelelahan ketika jadwalku sangat padat.
            Aku sangat suka tampil meski aku tak memiliki talenta itu. Bisa dibilang aku adalah tipe orang yang mencari hobi, bukan orang yang menanti anugrah hobi. Aku sering ikut lomba atau sekedar pentas tari dan puisi serta drama, meski aku bukan mahirnya, tapi aku yang paling menggebu-gebu tiap kali latihan, dan akhirnya mama selalu bangga setiap kali menghadiri acara sekolah dengan memilih bangku duduk paling depan. Itu demi menyaksikan penampilan anak tercintanya.
            Aku tak pandai berbahasa inggris, namun aku sangat terobsesi ketika diadakan lomba story telling, sampai-sampai aku yang saat itu telah duduk di bangku SMA nguber-nguber guru SMP untuk diminta ajari berbahasa inggris, tak disangka-sangka aku menyabet juara dua saat itu, sehingga aku dikenal sebagai siswa yang pandai berbahasa inggris dan diminta membawakan acara berbahasa inggris setiap kali event-event besar di sekolah. Yang paling aneh lagi, aku bukan ahli angka, tapi aku sangat menyukai matematika. Kuakui kemampuanku sangat jauh dari teman-temanku dalam berhitung. Namun, ketika dilaksanakan audisi peserta OSN (Olimpiade Sains Nasional) akulah yang lagi-lagi paling menggebu-gebu. Hingga akhirnya, aku berhasil mewakili sekolahku dan menyabet juara satu tingkat kabupaten di bidang Teknologi Informasi (komputer) yang notabene-nya full akan angka dan berhitung. Di tingkat provinsi aku gagal lantaran aku merasa ciut dengan saingan-sainganku. Sekarang aku mengerti bahwa mimpi itu ada di tangan kita. Mimpi akan terwujud jika kita bertindak. Mungkin prestasiku bukan apa-apa bagi kalian, tapi aku merasakan nikmatnya berjuang dari kisahku ini.
            Hingga saat ini  aku mulai menekuni dunia kepenulisan dan dakwah, karena menjadi seorang penulis saat ini telah berada dalam deretan segudang cita-citaku. Aku bercita-cita menjadi jurnalis, presenter,editor, penulis, dan mahaguru, sesuai dengan jurusan yang kuambil di perkuliahanku saat ini FKIP bahasa dan Sastra Indonesia. Inilah aku dengan segudang mimpiku.
            Satu motto ku yang aku pegang teguh, “Never-never give up!!” aku bukan orang yang selalu sukses ketika mencoba. Tak terhitung lagi kegagalan yang aku dapat, namun inilah aku yang harus menyicil cita-citaku sejak kini. Hidup takkan berubah jika kita hanya diam. Kegelapan bukan berarti takkan pernah ada terang. Aku percaya, habis gelap terbitlah terang :)
cerita ini diikutsertakan dalam Kartini Muda Indonesia
kauand2 tolong vote Rara sebagai Kartini muda Indonesia ya,, vote disini  makasih sebelumnya:)J





Sabtu, 16 April 2011

Kuis Cerpelai Persahabatan













Kelabu yang Berlalu
Sosok itu begitu tegar, berkali-kali ia membujukku. Menguatkanku dengan kata-kata meyakinkan. Dalam diam air mataku makin deras, menetes entah kemana. Ia telah menculikku. Menjauhkanku dari orangtuaku.
“Ayo Di, bicara! Aku tahu kau tak gila, aku tak mau kau dimasukkan ke RSJ oleh orangtuamu.” Siska mulai memanas, emosinya tak terkontrol lagi, tangisku makin deras.
“Gue ga pengen kalian jauh!” Aku mengeluarkan suaraku setelah bungkam selama seribu hari. Terbongkar sudah kedok ku berpura-pura gila. Setengah tak percaya Siska terperangah mendengar jawabku yang telah bungkam sejak kematian David saudara kembarku yang dahulu menjadi musuh terbesarku dalam merebut kasih sayang mama dan papa.
Kata-kata Siska, nasehatnya membuat pikirku bekerja. Ia benar! Tak seharusnya aku berpura-pura gila untuk menutupi rasa bersalahku.
aku mencoba membenahi hidupku, kembali menyatu dengan lingkungan. Aku sadar diamku takkan mampu menghapus rasa bersalahku. Doa dariku untuk Davidlah yang mampu menghapus rasa bersalahku terhadapnya.
Inilah yang didambakan banyak orang! Kehidupan yang indah.


flash fiction ini diikutsertakan dalam lomba cerpelai sahabat.


Cerpelai adalah akronim dari cerita pendek sekali yang sebenarnya merupakan plesetan dari flash fiction atau carponpis (carita pondok pisan) dalam bahasa Sunda. Cerpelai juga memiliki nama lain seperti cerpen pendek, cerita sekilas, cerita mini, atau bahkan cerita seratus kata. Takada ukuran jelas berapa jumlah kata yang dibatasi tetapi karya ini rata-rata lebih pendek dari seribu kata.
Kuis Cerpelai ini bertemakan persahabatan dua orang manusia yang tidak dibatasi oleh perbedaan usia, agama, budaya, jenis kelamin, status, dan lain sebagainya. Jadi, sudah jelas bahwa tokoh utama setiap cerpelai yang akan diikutsertakan dalam kuis ini adalah manusia. 

Persyaratan:

  • Cerpelai yang dilombakan adalah cerita fiksi bertemakan persahabatan dua orang manusia. Tempat kejadian boleh di mana saja tetapi waktu kejadiannya harus masa kini (tahun 2000-an).
  • Panjang cerpelai maksimal 150 kata (tidak termasuk judul). Pengecekan jumlah kata dapat dilakukan di Ms. Word.
  • Setiap cerpelai harus memuat kata ‘sosok’ dan ‘indah’. Tidak ada batasan mengenai jumlahnya, hanya saja masing-masing kata minimal ada satu. Cerpelai juga harus diawalidengan kata ‘Sosok itu’ dan diakhiri dengan kata ‘indah’. Perlu dicatat bahwa ‘sosok’ dan ‘indah’ tidak harus nama tokoh utama.
  • Setiap kata ‘sosok’ atau ‘sosok itu’ harus di-link ke http://bangaswi.wordpress.com dan setiap kata ‘indah’ harus di-link ke http://indahnyahidupku.wordpress.com.
  • Cerpelai harus dimuat di blog masing-masing peserta sejak hari Sabtu, 2 April 2011 sampai hari Sabtu kembali, 30 April 2011 per pukul 23.59 WIB. Tidak ada batasan usia peserta.http://bangaswi.wordpress.com/2011/04/02/kuis-cerpelai-persahabatan/
  • Peserta wajib memasang banner Kuis Cerpelai Persahabatan pada bagian atas cerpelai yang diikutsertakan dan pada sidebar blog masing-masing. Banner tersebut harus di-link kehalaman ini.
  • Peserta juga wajib memasang 3 (tiga) kata kunci (tag/keyword) pada cerpelai yang diikutsertakan: sosok itu, indah, dan kuis cerpelai persahabatan.
  • Peserta harus mendaftarkan diri pada kolom komentar di posting mengenai kuis cerpelai persahabatan di blog bangaswi  (bukan di tempat ini :D ) berikut alamat cerpelai yang diikutsertakan (bukan alamat halaman utama blog). Peserta akan terverifikasi jika di bawah komen pendaftarannya telah ada banner kuis.
  • Blog yang diikutsertakan haruslah blog pribadi atau perorangan dan tiap peserta hanya boleh mendaftarkan 1 (satu) blog dan 1 (satu) cerpelai saja. Blog peserta minimal sudah berusia 2 bulan dengan jumlah artikel minimal 10 buah.
  • Cerpelai yang tidak memenuhi ketentuan di atas secara otomatis akan didiskualifikasi. Mohon diperhatikan!

Hadiah:

Akan dipilih 2 (dua) orang pemenang yang masing-masing akan mendapatkan uang tunai sebesarRp250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Pengumuman:

Pengumuman pemenang akan dilaksanakan paling cepat seminggu setelah pendaftaran ditutup (7 Mei 2011). Pemenang akan dihubungi melalui e-mail yang tercatat pada komentar di bawah ini (jadi, tolong cantumkan e-mail yang sebenarnya). Naskah pemenang juga akan dimuat di blog bangaswi berurutan setelah pengumuman pemenang.
indahnyahidupku.wordpress.comhttp://bangaswi.wordpress.com

Senin, 11 April 2011

kolom curhat

saat banyak sunnah2 dunia yang menjanjikan dunia mampu ku kerjakan dan telah berada di depan mata, mimpiku sudah dekat. pasti bisa kudapatkan jika aku mengejarnya. namun, keadaan yang sekarang menjadi langkah yg akan membawaku terasa begitu memberatkan,,,
kadang keadaan ini serta merta tanpa kupinta mendongkrak kemauanku, namun saat ini aku seolah terperangkap oleh keadaan yg kubuat sendiri. bingungkah kalian???
yaaa,,,, may be,,,,,,
saat ini aku berada diposisi yang indah bagi makluk indah Tuhan 'wanita' tapi kadang posisiku justru membawaku terpuruk hanya karna hal yang tak penting kadang membuatku jatuh. aku tahu itu tak penting,,,,,
tapi, tetap saja ini menjadi kendala terbesar dihidupku. kalian mungkin takkan pernah mengerti apa yang sedang kubicarakan,,, yaaaa,,, aku sengaja membuat kalian bingung karena ini sesungguhnya adalah rahasia terbesar hidupku. seseorang yang sebenarnya ku undang datang dalam hidupku dengan tidak sengaja saat ini seolah menjadi batrai yang menentukan kuat atau lemahnya hidupku. aku ingin mundur. tapi semua terlambat. maafka ana ya Rabb jika mimpi ana terlalu besar hingga ana terlalu sering dibuat kecewa oleh mimpi besar itu. tapi hamba tetap hamba, yang sama seperti mereka lainnya. ana punya hati. ana bisa bahagia karna hati dan anapun bisa menangis kerna hati.

Jumat, 08 April 2011

Profesi Kependidikan

Tugas               : Profesi Kependidikan
Nama               : Rara Oktaria Nanda
NPM               : A1A010058
KONSEP PENGAJARAN REFLEKTIF
Menurut Dewey, proses refleksi untuk para guru dimulai ketika mereka mengalami kesulitan, masalah peristiwa, atau pengalaman yang tidak dapat segera diselesaikan. Didorong oleh rasa ketidakpastian atau kegelisahan, guru mundur untuk menganalisis pengalaman mereka. Mundur ini dapat terjadi baik di tengah-tengah aksi atau setelah tindakan diselesaikan.
Dewey mendefinisikan tindakan reflektif sebagai sesuatu yang melibatkan aktif, gigih, dan cermat dari setiap kepercayaan atau praktek dalam terang alasan-alasan yang mendukungnya dan konsekuensi lebih lanjut yang mengarah.
Refleksi tidak terdiri dari serangkaian langkah-langkah atau prosedur yang harus digunakan oleh para guru. Justru itu adalah cara holistik pertemuan dan menanggapi masalah, cara untuk menjadi
seorang guru.

Tindakan reflektif juga proses yang melibatkan lebih dari logis dan rasional proses pemecahan masalah. Refleksi melibatkan intuisi, emosi, dan semangat dan bukan sesuatu yang dapat rapi dikemas sebagai seperangkat teknik bagi guru untuk digunakan.
Ketika kita merenungkan tentang siswa di kelas kita, kita perlu mendengarkan dan menerima banyak sumber pemahaman. Kita perlu menggunakan kepala kami dan hati kita, kita kemampuan penalaran dan wawasan emosional kita. Dalam alasan tindakan reflektif dan emosi
yang terlibat.

Salah satu yang tergolong dalam tindakan reflektif terhadap kinerja sendiri secara terus menerus. Maksudnya seorang pengajar harus dapat berfikir reflektis terhadap kinerja sendiri  dalam melakukan pengajaran di sekolah tehadap siswa.
Seorang pengajar harus dapat memanfaatkan hasil reflektif dalam rangka peningkatan keprofesionalan. Seorang pengajar juga harus dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
Seorang pengajar juga harus dapat mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Seiring perkembangan zaman, seorang pengajar harus dapar mencari bahan ajar melalui media elektroni dan dari sumber – sumber ajar yang lain.
                                    Empat ciri Pengajaran Reflektif
  • Mengutamakan tujuan dan kesan serta kerberkesanan teknikal
  • Memberikan cadangan-cadangan baru dalam penggubahan kurikulum baru
  • Guru  akan dapat memainkan peranan yang aktif dalam proses pengajaran dan pembelajaran
  • Sikap minda keterbukaan, tanggungjawab dan kesungguhan hati
 
Pengajaran
  Reflektif


Kemahiran Empiris

Kemahiran Analitikal

Kemahiran Strategik

Kemahiran Menilai

Kemahiran
Praktis

Kemahiran Berkomunikasi





 Ciri-Ciri Guru Reflektif:
1.       Keterbukaan Minda
2.      Tanggung Jawab
  1. Kesungguhan
4.      Seorang guru yang terbuka mindanya sering bersedia untuk membuat refleksi dan  mencabar andaian-andaian, prasangka, ideologi tersendiri dan juga orang lain.
5.      Guru membuat rancangan mengajar dan terus bersedia
6.      Guru perlu memantau, memerhati dan mengumpul data berkaitan dengan hasrat, tindakan dan perasaan pelajar.
7.      Guru perlu merancang, membuat persediaan, bertindak, mengumpul data, menganalisis data serta menilai data
8.      Guru yang reflektif merupakan seorang yang sering menyoal  mengenai tujuan-tujuannya, memantau amalan dan hasilan, mempertimbangkan kesan jangka pendek dan jangka panjang terhadap setiap kanak-kanak


Makalah Narasi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menulis paragraf narasi termasuk kegiatan mengarang. Hasil dari kegiatan mengarang adalah berupa karangan. Karangan merupakan bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan menulis atau pengarang dalam kesatuan yang utuh.
Untuk menulis sesuatu hal yang menarik kita perlu berfikir. Sebuah paragraf yang menarik, pertama kita harus apa itu paragraf. Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang mengandung beberapa informasi yang relevan tentang suatu ide. Paragraf yang baik biasanya terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita mempunyai petunjuk untuk mulai menulis, kita dapat menyelesaikan paragraf tersebut dengan sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita untuk memilih informasi yang relevan.
Pada dasarnya paragraf terdiri dari 3 bagian, yaitu perkenalan, isi dan kesimpulan. Pada bagian perkenalan, sebuah paragraf akan secara langsung memaparkan sesuatu yang menjadi tema atau topik paragraf tersebut. Dalam bagian ini masalah belum sepenuhnya dipaparkan. Biasanya hanya secara global saja sebuah masalah itu diperkenalkan. Kemudian pada bagian isi, tema paragraf tersebut mulai memunculkan masalah utamanya, yang tadinya global kemudian mulai mengerucut. Ide pokoknya mulai menampakkan klimaksnya. Dan yang terakhir merupakan bagian kesimpulan. Bagian berisi suatu pemecahan dari masalah yang telah dipaparkan pada bagian isi tadi. Di bagian ini pula diberikan suatu kesimpulan tentang paparan yang sudah tertulis diatas.



B. Rumusan masalah

            Dari latar belakang dan judul di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan karangan narasi?
2.    Apa saja jenis-jenis karangan narasi dan perbedaannya?
3.    Bagaimanakah langkah-langkah menyusun/menulis karangan narasi?

C. Tujuan penelitian

            Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.    Mengetahui apa yang dimaksud dengan karangan narasi
2.    Mengetahui jenis karangan narasi dan perbedaan-perbedaannya
3.    Mengetahui langkah-langkah dalam menyusun/ menulis karangan narasi

D. Metodologi
      Dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (telaah kepustakaan), yaitu cara yang dilakukan oleh seseorang dalam sebuah penelitian dan penulisan laporan dengan melibatkan data dan informasi yang telah dipublikasikan oleh orang lain melalui media massa (Slamet, 2004:51).










BAB II
PEMBAHASAN
1.     Pengertian Narasi

Dalam KKBI (2002:774) narasi adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian, ceritaatau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa, kisahan.

Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136).

Narasi adalah suatu karangan yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. (Achmad,dkk.1992:50)

Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang  berdasarkan urutan waktu. Karangan yang termasuk jenis ini adalah karangan fiksi, seperti novel, cerpen, dan roman. (Abdul Munif.2007:5)

Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).

Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1.) berbentuk cerita atau kisahan, 2.) menonjolkan pelaku, 3.) menurut perkembangan dari waktu ke waktu, 4.)  disusunsecarastematis.

1.1 ciri-ciri karangan narasi
ada beberapa cirri karangan narasi dari karangan lain/ adapun cirri tersebut adalah:

1.1.1     dari segi isi.
Karangan narasi isinya berupa cerita atau memaparkan suatu peristiwa. Baik peristiwa rekaan maupun peristiwa yang nyata. (Keraf.1989:138)
1.1.2     dari segi tujuan
sasaran utama narasi bukan memperluas pengetahuan seseorang tetapi berusaha memberi makna atas peristiwa atau bkejadian itu sebagai pengalaman. Kerena, sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu. (Keraf.1989:138)

1.1.3     dari segi unsur
narasi dapat dilihat dari komponen-kompionen yang memebentuknya : perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. (Keraf.1989:138)

1.1.4     dari segi penggunaan bahasa
bahasa yang digunakan dalam karangan narasi ada yang cenderung figuratif dan menitik beratkan kata-kata konotatif dan ada juga yang cenderung kebahasa informatif dengan  menitikberatkan kepada penggunaan kata-kata denotatif

Ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagaiberikut:
-Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
-Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
-Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
-Memiliki
nilaiestetika.
-Menekankan
susunansecarakronologis.

….Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraflebihmemilih..ciri..yang..menonjolkan..pelaku.


2.    jenis-jenis karangan narasi dan perbedaannya
2.1.NarasiEkspositorik(NarasiTeknis)
……Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atay sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan..unsursugestif..atau..bersifat..objektif.

2.2.Narasi
Sugestif
…..Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

2.3 Perbedaan Antara Narasi Ekspositorik dan Sugestif
Menurut Keraf (1987:133-139), narasi ekpositoris dan narasi sugestis memiliki..ciri-ciri..yang..berbeda.

2.3.1Narasi..ekspositoris..memiliki..ciri-ciri..sebagai..berikut:
    a.Memperluas..pengetahuan
    b.Menyampaikan...informasi..mengenai..suatu..kejadian
    c.Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan nasional; dan
    d.Bahasanya lebih cenderung ke bahasa informatif dengan menitik ……beratkan..pada..penggunaan..kata-kata..denotatif.

2.3.2 Sedangkan narasi sugestis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
            a.Menyampaikan suatu makna atau amanat yang tersirat;
            b.Menimbulkan..daya..khayal;
            c.Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan     ………...makna,sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar; dan
            d.Bahasanya lebih cenderung ke bahasa figuratif dengan menitik      ………...beratkan..pada..penggunaan...kata-kata..konotatif.

         Berdasarkan kutipan di atas, tujuan narasi  ekspositoris adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Sedangakan narasi sugestis menyampaikan suatu makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya, sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi pembaca dari daya khayal yang dikembangkan oleh pengarangnya. Jadi, jelas bahwa antara narasi ekspositoris dan narasi sugestis terdapat perbedaan tujuan pengarang dalam menarasikan suatu kejadian atau peristiwa.

3.    Langkah-langkah menyusun karangan narasi
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah –akhir.
3.1 Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan   
 …..tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
3.2 Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik
…...lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai …...klimaks,secara..berangsur-angsur..cerita..akan..mereda.
3.3 Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam.
…..Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula …..yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan …..pembaca..untuk..menebaknya..sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H,
1.(What)
..Apa..yang..akan..diceritakan,
2.(Where)
..Di..mana..seting/lokasi..ceritanya,
3.(When)
..Kapan..peristiwa-peristiwa..berlangsung,
4.(Who)
..Siapa..pelaku..ceritanya,
5.(Why)
..Mengapa..peristiwa-peristiwa..itu..terjadi,..dan
6.(How)
..Bagaimana..cerita..itu..dipaparkan.

Contoh
..narasi..berisi..fakta:

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang..penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun
..1949.
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.



Contoh..narasi...fiksi:

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang..terasa..begitu..menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

Adapun pendapat lain menyebutkan langkah- yang harus dilakukan dalam menyusun..karangan..narasi,..antara..lain:
1.)Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
2.)Tetapkan
..sasaran..pembaca..kita
3.)Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk  
….skema..alur
4.)Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir
cerita
5.)Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwasebagai
pendukung..cerita
6.)Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.







III PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1.    Narasi di bagi menjadi dua jenis yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Kedua jenis narasi ini dapat dibedakan melalui cirri-ciri yang terkandung dalam karangan narasi itu sendiri.
2.    Penulisan karangan narasi dapat menggunakan metode 5W+1H.
B. SARAN
Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar makalah ini dapat membantu dan menjadi acuan dalam menyusun karangan narasi. Penulis juga menyarankan kepada pembaca agar mampu menulis karangan narasi dengan baik menggunakan metode 5W+1H.


















DAFTAR PUSTAKA

Achmad, dkk. 1992. Aku Pandai Mengarang. Jakarta: PT Edumedia.

Keraf, Gorys. 1981. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Abdul Munif, Junaidi.2007. Mengenal Jenis-Jenis Karangan. Satu Buku.

Muslich, Masnur muslich-m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html,                                      
          Jenis karangan dan langkah-langkah mengarang.2007

Sudiati, Vero, dkk. 2005. Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi. Jogjakarta: Pustaka Widyatama.

Wikipedia ensiklopedia bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi#Jenis-jenis_narasi, Jenis-jenis Narasi, 2011.

Wikipedia ensiklopedia bebas. id.wikipedia.org/wiki/Karangan, Karangan,    20011.