Jumat, 08 April 2011

BUKTIKAN JIKA ENGKAU MUSLIM SEJATI



                Aku Cinta, bukan Cinta Laura, bukan golongan dari mereka yang setiap hari muncul di layar kaca, mereka yang dipuja-puja melebihi zat yang menjadikan mereka ada. Aku juga bukan professor yang ahli mencipta, angkuh dengan tangan mereka. Hingga, lalai akan pemilik semesta. Aku juga bukan mafia rakyat, yang bekanti sejuta profesi di dunia maya, hingga jadi ogoh-ogoh di dunia nyata.
                
Aku sama sepeti kalian. Mulai mengaku merasakan cinta, meski sebenarnya tak mengerti makna cinta seutuhnya, tak mengenal hakekat cinta seharrusnya. Akub sama seperti anak lain yang kalian anggap normal.  Cenat-cenut tiap kali dekat dengan pujaan hati. Terhanyut dalam satu  rasa yang dieja dan dirangkai menjadi satu kata. C-I-N-T-A.
                Tak munafik, akupun sama sepeti kalian, yang menginginkan seseorang hadir membei ketenangan di sisiku. Kalian sebut itu pacar! Kekasih! Atau lainnya. Sebutan yang menarik bagiku. Tapi, itu dulu. Sekarang terdengar sangat mengerikan.
                Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36).
                Mungkin kalian akan tertawa lebar, sama seperti mereka yang lainnya, yang mencibir penampilanku. Culun, kuno, katrok, norak, atau apalah kata yang lebih buruk daripada itu. Tak perduli mereka bilang apa! Aku tetap kokoh! Tak ada pacaran dalam kamus islam. Kalian boleh saja ikut mencibirku beserta juvah dan jilbab lebarku. Tapi, tidak dengan keyakinanku.
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
                Aku bukan ustadzah yang syarat akan nasehat-nasehat ampuh beserta dalil syahih-nya. Aku hanya ingin membagi apa yang aku tahu.
Jika kita sama kuatnya. Okelah! Valentine itu untuk kalian, valentine milik kalian. Aku tak ingin ikut andil mengambil posisi dalam perayaan yang menurutku syarat akan maksiat. Aku tak ingin menanggung resiko lebih.
Ya, lagi-lagi aku sama seperti kalian. Aku suka coklat, aku suka bunga, dan aku juga suka puisi cinta yang dijadikan senjata oleh kaum adam sebagai pemerah pipi terdahsyat mengalahkan make-up merk apapun.
Sekarang, dengarkan aku! Semalam aku menyimak cerita dari Muhammad Diponegoro melalui cerpennya Penderita Cacat.  Muhammad Diponegoro mengisahkan tentang seorang lelaki tua yang hidupnya terpedaya hasutan setan yang menjelma sebagai seorang teman. Teman yang mengaku akan membawanya menuju kebahagiaan. Tapi, semua justru bebalik, ia harus kehilangan kedua kakinya, hanya karna perebutan harta hasil rampok mereka. Ia dilemparkan ketengah rel kereta api oleh temannya,hingga ia harus iklas berdiri rapuh dengan kedua kaki palsunya. Naudzubillah.
Sama halnya dengan valentine yang kita kenal atas ajakan seorang teman yang tak berani menjamin bahwa valentine tak berimbas pada hal negatif. Memang tak sama dengan ajakan merampok dari kisah yang ditulis Muhammad Diponegoro di atas. Tapi, ajakan valentine bahkan bisa berakibat jauh lebih buruk dari pada kehilangan sepasang kaki.
Tak pernah bermaksud memaksa dan mensugesti kalian dengan kata-kata ku, aku hanya ingin kalian tahu dengan sedikit ilmu dariku. J sekali lagi ku tegaskan. Bahwa, tak ada perayaan valentine dalam agama islam.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar