Sabtu, 23 April 2011

Meraih Mimpi dengan Keterbatasan


Namaku Rara Oktaria Nanda, sering aku tambahin embel-embel Prasetya di belakangnya, semua temen kuliahku, taunya ya nama aku Rara Oktaria Nanda Prasetya. Padahal itu nama Cuma fikif belaka J. aku dilahirkan dengan nama yang asli cantik kaya’ orangnya, Rara oktaria Nanda. Ga perlu ribet mikirin namaku yang lumayan panjang meski ga sepanjang rel kereta itu. Cukup panggil aku Rara, pasti bakal connect, atau kalian bisa panggil aku dengan nama lain Aurora Annisa Zahra. Ini nama penaku. Nama ini aku pakai setiap kali aku mengikuti berbagai event menulis. Aku  lahir dari rahim seorang ibu bernama Arweny. Seorang pemimpin luar biasa dalam perkembangan hidupku. Selain sebagai kepala sekolah, beliau juga jadi kepala dalam menentukan arah perkembangan anak-anak gadisnya. Bukannya ga’ punya papa, tapi aku dan saudara cewek aku lebih dekat ke mama, kan notabene nya mama paling ngerti semua kebutuhan anak ceweknya. Bagi kami mama adalah segalanya.
            Aku diakui sangat berbeda dari saudara perempuanku. Mama sering mengaku kewalahan meladeni kegiatan dan aktivitasku. Aku terlahir sebagai bayi prematur yang memiliki fisik lemah. Namun, aku selalu ingin mengikuti banyak kegiatan. Aku gampang tertarik akan suatu organisasi atau ekstra kulikuler apapun itu di sekolah hingga saat ini aku kuliah. Saat sekolah aku mengikuti ekstra KIR (kelompok ilmiah remaja), warta pelajar, dance club, hingga traditional dance. Meski aku sering sakit karena kelelahan ketika jadwalku sangat padat.
            Aku sangat suka tampil meski aku tak memiliki talenta itu. Bisa dibilang aku adalah tipe orang yang mencari hobi, bukan orang yang menanti anugrah hobi. Aku sering ikut lomba atau sekedar pentas tari dan puisi serta drama, meski aku bukan mahirnya, tapi aku yang paling menggebu-gebu tiap kali latihan, dan akhirnya mama selalu bangga setiap kali menghadiri acara sekolah dengan memilih bangku duduk paling depan. Itu demi menyaksikan penampilan anak tercintanya.
            Aku tak pandai berbahasa inggris, namun aku sangat terobsesi ketika diadakan lomba story telling, sampai-sampai aku yang saat itu telah duduk di bangku SMA nguber-nguber guru SMP untuk diminta ajari berbahasa inggris, tak disangka-sangka aku menyabet juara dua saat itu, sehingga aku dikenal sebagai siswa yang pandai berbahasa inggris dan diminta membawakan acara berbahasa inggris setiap kali event-event besar di sekolah. Yang paling aneh lagi, aku bukan ahli angka, tapi aku sangat menyukai matematika. Kuakui kemampuanku sangat jauh dari teman-temanku dalam berhitung. Namun, ketika dilaksanakan audisi peserta OSN (Olimpiade Sains Nasional) akulah yang lagi-lagi paling menggebu-gebu. Hingga akhirnya, aku berhasil mewakili sekolahku dan menyabet juara satu tingkat kabupaten di bidang Teknologi Informasi (komputer) yang notabene-nya full akan angka dan berhitung. Di tingkat provinsi aku gagal lantaran aku merasa ciut dengan saingan-sainganku. Sekarang aku mengerti bahwa mimpi itu ada di tangan kita. Mimpi akan terwujud jika kita bertindak. Mungkin prestasiku bukan apa-apa bagi kalian, tapi aku merasakan nikmatnya berjuang dari kisahku ini.
            Hingga saat ini  aku mulai menekuni dunia kepenulisan dan dakwah, karena menjadi seorang penulis saat ini telah berada dalam deretan segudang cita-citaku. Aku bercita-cita menjadi jurnalis, presenter,editor, penulis, dan mahaguru, sesuai dengan jurusan yang kuambil di perkuliahanku saat ini FKIP bahasa dan Sastra Indonesia. Inilah aku dengan segudang mimpiku.
            Satu motto ku yang aku pegang teguh, “Never-never give up!!” aku bukan orang yang selalu sukses ketika mencoba. Tak terhitung lagi kegagalan yang aku dapat, namun inilah aku yang harus menyicil cita-citaku sejak kini. Hidup takkan berubah jika kita hanya diam. Kegelapan bukan berarti takkan pernah ada terang. Aku percaya, habis gelap terbitlah terang :)
cerita ini diikutsertakan dalam Kartini Muda Indonesia
kauand2 tolong vote Rara sebagai Kartini muda Indonesia ya,, vote disini  makasih sebelumnya:)J





1 komentar: