Rabu, 19 Januari 2011

Teori Sastra

SASTRA DAN STUDI SASTRA
1.      Sastra (literature) adalah kreativitas penciptaan, dan pertanggung bjawaban bsastra adalah estetika
2.      Studi sastra (literary study) adalah ilmu dengan sastra sebagai objeknya dan berfokus kepada ilmu serta pertanggungjawaban studi sastra adalah logika ilmiah.
3.      Logika sebagai sebuah ilmu, sementara itu adalah metode dan prinsip untuk membedakan antara pemikiran yang baik (benar) dan pemikiran yang jelek (tidak benar).
4.      Teks adalah sastra, khususnya karya sastra, dan konteks adalah dunia di luar teks itu sendiri. Kehadiran teks dan konteks disebabkan oleh sebuah paradigma, yaitu sastra tidak lain adalah determinan realita.
5.      Teori sastra (theory of literature) adalah kaidah kaidah untuk diterapkan dalam analisis karya sastra. Dan, merupakan teori mengenai  karya sastra yang bersifat seni sastra.
6.      kritik sastra (literary criticism) adalah penerapan kaidah-kaidah tertentu dalam analisis karya sastra, merupakan kritik terhadap karya sastra yang bersifat seni sastra.
7.      sejarah sastra (history of literature) adalah sejarah perkembangan sastra, yang bersifat seni sastra.
8.      Sastra serius atau interpretif (interpretif literature), yaitu sastra untuk ditafsirkan yang cenderung merangsang pembaca untuk menafsirkan atau menginterprestasikan karya sastra tersebut.
9.      Sastra  hiburan atau sastra pop atau sastra untuk pelarian (escape literature) adalah sastra untuk pelarian diri dari kebosanan, dari rutinitas sehari-hari , atau dari masalah yang sukar diselesaikan. Bersifat menghibur sehingga banyak digemari dan oleh karena itu disebut sastra pop, yaitu sastra popular. Salah satu cirri sastra hiburan adalah tokoh-tokoh yang tampan, kaya, dicintai dan dikagumi dan mudah menyelesaikan segala macam masalah, dengan demikian pembaca dipancing untuk melakukan identifikasi diri seorah dirinya adalah tokoh itu sendiri.
10.  Beberapa criteria sastra yang umum dipakai;
o   Pada zaman aristoteles hanya ada dua genre, yaitu puisi dan drama . dimana drama dibagi lagi menjadi tiga subgenre yaitu, tragedy, komedi, dan tragic-komedi, dimana antra tiga subgenre ini yang dianggap paling tinggi nilainya adalah tragedy. Kerena drama juga ditulis dalam genre puisi, maka karya sastra yang baik dianggap mempunyai nilai puitik yang tinggi. Nilai puitik drama tragedy ditentukan oleh tiga factor, yaitu pity, terror, catharis (kataris)
o   Horace (horatius) menganggap, karya seni  yang baik termasuk sastra, selalu memenuhi dua butir criteria, yaitu dulcelete utile (rasa nikmat dan manfaat) sastra  harus bagus, menarik, dan member kenikmatan.
o   Keberhasilan jane austen dan pengarang-pengarang lain dalam mengatasi dilema tuntutan estetika dan tuntutan moral melahirkan criteria lain, yaitu bentuk (form) dan isi (content) harus seimbang. Bentuk adalah cara atau teknik menulis, sedangkan isi adalah pemikiran yang akan dituangkan dalam karya sastra.
o   E.M Foster, seorang novelis dan teoritikus sastra, dalam aspect of novel antara lain menulis mengenai cerita dan plot, serta tokoh dan penokohan.
11.  Belle letters adalah sastra yang mutunya benar-benar tinggi, belle letters dianggap identik dengan sastra klasik yang ditafsirkan kuno karena mampu bertahan melampaui berbagai zaman.
12.  Literature adalah sastra biasa, yang kemuadian muncul sastra serius dan sastra hiburan.
13.  Horatius menyatakan bahwa seni, termasuk sastra, harus mempunyai dua unsure yang saling berkaitan, yaitu dulce (kenikmatan dalam menghadapi seni termasuk sastra) dan utile (kegunaan yang dapat dipetik oleh orang yang berhadapan dengan seni, termasuk sastra).
14.  Sastra kanon adalah sastra yang mutunya tidak perlu diragukan lagi dan oleh karena itu dianggap baku.
15.  Dalam kajian intrinsic sastra dianggap sebuah dunia otonom yang mengkaji unsure-unsure sastra dalam karya sastra itu sendiri.
16.  Kajian ekstrinsik memperhatikan hubungan karya sastra dengan dunia luar karya sastra itu sendiri.
17.  Studi sastra mempunyai lima cabang sastra, yaitu:
o   Sastra umum (universal) berkaitan dengan gerakan-gerakan internasional, sebagaimana misalnya poetic dan teori sastra.
o   Sastra nasional, yaitu sastra bangsa atau Negara tertentu.
o   Sastra regional adalah sastra dari kawasan geografi tertentu yang mencakup beberapa Negara, baik yaqng  mempergunakan bahasa yang sama maupun yang mempergunakan bahasa yang berbeda.
o   Sastra dunia adalah sastra yang reputasi para sastrawannya dan kaya-karyanya diakui secara internasional.
o   Sastra bandingan adalah sastra yang membandingkan karya-karya bekas jajahan dan juga antara sesame Negara yang pernah dijajah.
Psikologi dan sastra
1.      Psikologi barasal dari bahasa yunani kuno psyce, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan jiwa.
2.      Frued dan mitologi, frued dan diikuti oleh psikiater lain berpendapat bahwa psikologi pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari mitologi.
o   Psikologi personalitas, dimana psikologi pada hakikatnya mempertanyakan masalah jati diri.
o   Psikologi behaviorisme, menyatakan manusia selalu dikondisikan oleh lingkungannya kerena perilaku manusia tidak lain merupakan tanggapan terhadap kondisi lingkungannya. Ada tiga alasan mengapa psikologi masuk kedalam kajian sastra yaitu untuk mengatahui perilaku dan motivasi para tokoh dalam karya sastra, mengetahui perilaku dan motivasi pengarang, dan mengetahui reaksi psikologi pembaca.
3.      Frued dan psikoanalisa, pengarang adalah kunci penciptaan tokoh, menurut frued, pengkaji harus masuk terlebih dahulu kedunia kehidupan pengarang.
4.      Carl gustav jung: teori arketipal, menurut gustav, manusia pada zaman dahulu, sekarang dan masa yang akan datang pada hakikatnya  tidak dapat dipisahkan.
5.      Jiwa manusia menurut psikoanalisa, memiliki tiga komponen (dikenal sebagai model tripartite);
o   Id, yaitu dorongan alamiah jiwa manusia untuk berfikir dan bertindak apa pun sesuai dengan kehendaknya sendiri, dan tanpa keinginan untuk membatasi diri
o   Superego, yaitu perwujudan wewenang ayah dan masyarakat, yaitu wewenang untuk mengendalikan dan membantasi dengan keras keinginan-keinginan tanpa kendali dan tanpa pembatasan diri id.
o   Ego, yaitu penyimbangan antara tuntutan-tuntutan pengendalian diri dan pembatasan diri milik superego, dan dorongan tanpa kendali dan tanpa batas milik id.
6.      Menurut lacan menusia menjalankan fungsi otaknya melalui kerja tiga orde, yaitu:
o   Orede imajiner berasal dari masa kanak kanak, pada saat itu fantasi dan imajinasi berkembang dengan baik.
o   Orede simbolis, tidak lain adalah kawasan di mana bahasa berfungsi sebagai perwakilan pikiran dan objek. Dalam kawasan ini, manusia mengenal penggunaan symbol dan system symbol.
o   Orde nyata/ real, adalah orede di mana manusia berkenalan dengan pengalaman yang secara emosi sangat mendasar dan sangat kuat , sebagaimana mi8salnya kematian dan seksualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar