Rabu, 26 Januari 2011

KROKET KENTANG

Bahan:
-    ½ kg kentang kukus ( dilumatkan)
-    4 sendok makan margarine
-    100 cc air
-    100 gram terigu
-    2 butir kuning telur
-    Minyak goreng secukupnya

Isi:
-    150 gram daging cincang
-    4 buah wortel (potong dadu)
-    2 tangkai daun bawang (iris tipis)
-    2 tangkai seledri (iris halus)
-    6 buah bawang merah (haluskan)
-    3 siung bawang putih (haluskan)
-    1 sendok teh merica (haluskan)
-    2 butir telur ayam
-    100 gram tepung roti
-    Garam secukupnya

PERGEDEL KENTANG

Description:
Resep ini sebenarnya tidak ada yang istimewa, sama dengan yang ada di mp yang lain. Karena Ratna minta ya saya postkan aja.

Ingredients:
300 gr kentang ( saya pilih yang jenis gold potato), kupas.
1 kuning telur.
1 sdm bawang merah goreng haluskan.
1/4 sdt merica halus.
1/2 sdt garam halus.
1/8 sdt pala halus.
1/2 batang seledri iris halus.
1 putih telur kacau sebebtar
minyak goreng (kalau mau cantik, jgn minyak goreng yang bekas ya?)


Directions:
Goreg kentang sampai matang, haluskan selagi panas. Campur dengan kuning telur, bawang goreng, merica, garam,pala,dan seledri, Aduk rata. Bentuk bulat bulat sesuai selera dan gulingkan ke dalam putih telur goreng sampai matang kecoklatan. Angkat dan tiriskan di atas kertas tisu.

Rabu, 19 Januari 2011

Teori Sastra

SASTRA DAN STUDI SASTRA
1.      Sastra (literature) adalah kreativitas penciptaan, dan pertanggung bjawaban bsastra adalah estetika
2.      Studi sastra (literary study) adalah ilmu dengan sastra sebagai objeknya dan berfokus kepada ilmu serta pertanggungjawaban studi sastra adalah logika ilmiah.
3.      Logika sebagai sebuah ilmu, sementara itu adalah metode dan prinsip untuk membedakan antara pemikiran yang baik (benar) dan pemikiran yang jelek (tidak benar).
4.      Teks adalah sastra, khususnya karya sastra, dan konteks adalah dunia di luar teks itu sendiri. Kehadiran teks dan konteks disebabkan oleh sebuah paradigma, yaitu sastra tidak lain adalah determinan realita.
5.      Teori sastra (theory of literature) adalah kaidah kaidah untuk diterapkan dalam analisis karya sastra. Dan, merupakan teori mengenai  karya sastra yang bersifat seni sastra.
6.      kritik sastra (literary criticism) adalah penerapan kaidah-kaidah tertentu dalam analisis karya sastra, merupakan kritik terhadap karya sastra yang bersifat seni sastra.
7.      sejarah sastra (history of literature) adalah sejarah perkembangan sastra, yang bersifat seni sastra.
8.      Sastra serius atau interpretif (interpretif literature), yaitu sastra untuk ditafsirkan yang cenderung merangsang pembaca untuk menafsirkan atau menginterprestasikan karya sastra tersebut.
9.      Sastra  hiburan atau sastra pop atau sastra untuk pelarian (escape literature) adalah sastra untuk pelarian diri dari kebosanan, dari rutinitas sehari-hari , atau dari masalah yang sukar diselesaikan. Bersifat menghibur sehingga banyak digemari dan oleh karena itu disebut sastra pop, yaitu sastra popular. Salah satu cirri sastra hiburan adalah tokoh-tokoh yang tampan, kaya, dicintai dan dikagumi dan mudah menyelesaikan segala macam masalah, dengan demikian pembaca dipancing untuk melakukan identifikasi diri seorah dirinya adalah tokoh itu sendiri.
10.  Beberapa criteria sastra yang umum dipakai;
o   Pada zaman aristoteles hanya ada dua genre, yaitu puisi dan drama . dimana drama dibagi lagi menjadi tiga subgenre yaitu, tragedy, komedi, dan tragic-komedi, dimana antra tiga subgenre ini yang dianggap paling tinggi nilainya adalah tragedy. Kerena drama juga ditulis dalam genre puisi, maka karya sastra yang baik dianggap mempunyai nilai puitik yang tinggi. Nilai puitik drama tragedy ditentukan oleh tiga factor, yaitu pity, terror, catharis (kataris)
o   Horace (horatius) menganggap, karya seni  yang baik termasuk sastra, selalu memenuhi dua butir criteria, yaitu dulcelete utile (rasa nikmat dan manfaat) sastra  harus bagus, menarik, dan member kenikmatan.
o   Keberhasilan jane austen dan pengarang-pengarang lain dalam mengatasi dilema tuntutan estetika dan tuntutan moral melahirkan criteria lain, yaitu bentuk (form) dan isi (content) harus seimbang. Bentuk adalah cara atau teknik menulis, sedangkan isi adalah pemikiran yang akan dituangkan dalam karya sastra.
o   E.M Foster, seorang novelis dan teoritikus sastra, dalam aspect of novel antara lain menulis mengenai cerita dan plot, serta tokoh dan penokohan.
11.  Belle letters adalah sastra yang mutunya benar-benar tinggi, belle letters dianggap identik dengan sastra klasik yang ditafsirkan kuno karena mampu bertahan melampaui berbagai zaman.
12.  Literature adalah sastra biasa, yang kemuadian muncul sastra serius dan sastra hiburan.
13.  Horatius menyatakan bahwa seni, termasuk sastra, harus mempunyai dua unsure yang saling berkaitan, yaitu dulce (kenikmatan dalam menghadapi seni termasuk sastra) dan utile (kegunaan yang dapat dipetik oleh orang yang berhadapan dengan seni, termasuk sastra).
14.  Sastra kanon adalah sastra yang mutunya tidak perlu diragukan lagi dan oleh karena itu dianggap baku.
15.  Dalam kajian intrinsic sastra dianggap sebuah dunia otonom yang mengkaji unsure-unsure sastra dalam karya sastra itu sendiri.
16.  Kajian ekstrinsik memperhatikan hubungan karya sastra dengan dunia luar karya sastra itu sendiri.
17.  Studi sastra mempunyai lima cabang sastra, yaitu:
o   Sastra umum (universal) berkaitan dengan gerakan-gerakan internasional, sebagaimana misalnya poetic dan teori sastra.
o   Sastra nasional, yaitu sastra bangsa atau Negara tertentu.
o   Sastra regional adalah sastra dari kawasan geografi tertentu yang mencakup beberapa Negara, baik yaqng  mempergunakan bahasa yang sama maupun yang mempergunakan bahasa yang berbeda.
o   Sastra dunia adalah sastra yang reputasi para sastrawannya dan kaya-karyanya diakui secara internasional.
o   Sastra bandingan adalah sastra yang membandingkan karya-karya bekas jajahan dan juga antara sesame Negara yang pernah dijajah.
Psikologi dan sastra
1.      Psikologi barasal dari bahasa yunani kuno psyce, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan jiwa.
2.      Frued dan mitologi, frued dan diikuti oleh psikiater lain berpendapat bahwa psikologi pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari mitologi.
o   Psikologi personalitas, dimana psikologi pada hakikatnya mempertanyakan masalah jati diri.
o   Psikologi behaviorisme, menyatakan manusia selalu dikondisikan oleh lingkungannya kerena perilaku manusia tidak lain merupakan tanggapan terhadap kondisi lingkungannya. Ada tiga alasan mengapa psikologi masuk kedalam kajian sastra yaitu untuk mengatahui perilaku dan motivasi para tokoh dalam karya sastra, mengetahui perilaku dan motivasi pengarang, dan mengetahui reaksi psikologi pembaca.
3.      Frued dan psikoanalisa, pengarang adalah kunci penciptaan tokoh, menurut frued, pengkaji harus masuk terlebih dahulu kedunia kehidupan pengarang.
4.      Carl gustav jung: teori arketipal, menurut gustav, manusia pada zaman dahulu, sekarang dan masa yang akan datang pada hakikatnya  tidak dapat dipisahkan.
5.      Jiwa manusia menurut psikoanalisa, memiliki tiga komponen (dikenal sebagai model tripartite);
o   Id, yaitu dorongan alamiah jiwa manusia untuk berfikir dan bertindak apa pun sesuai dengan kehendaknya sendiri, dan tanpa keinginan untuk membatasi diri
o   Superego, yaitu perwujudan wewenang ayah dan masyarakat, yaitu wewenang untuk mengendalikan dan membantasi dengan keras keinginan-keinginan tanpa kendali dan tanpa pembatasan diri id.
o   Ego, yaitu penyimbangan antara tuntutan-tuntutan pengendalian diri dan pembatasan diri milik superego, dan dorongan tanpa kendali dan tanpa batas milik id.
6.      Menurut lacan menusia menjalankan fungsi otaknya melalui kerja tiga orde, yaitu:
o   Orede imajiner berasal dari masa kanak kanak, pada saat itu fantasi dan imajinasi berkembang dengan baik.
o   Orede simbolis, tidak lain adalah kawasan di mana bahasa berfungsi sebagai perwakilan pikiran dan objek. Dalam kawasan ini, manusia mengenal penggunaan symbol dan system symbol.
o   Orde nyata/ real, adalah orede di mana manusia berkenalan dengan pengalaman yang secara emosi sangat mendasar dan sangat kuat , sebagaimana mi8salnya kematian dan seksualitas.

Teori Sastra

SASTRA DAN STUDI SASTRA
1.      Sastra (literature) adalah kreativitas penciptaan, dan pertanggung bjawaban bsastra adalah estetika
2.      Studi sastra (literary study) adalah ilmu dengan sastra sebagai objeknya dan berfokus kepada ilmu serta pertanggungjawaban studi sastra adalah logika ilmiah.
3.      Logika sebagai sebuah ilmu, sementara itu adalah metode dan prinsip untuk membedakan antara pemikiran yang baik (benar) dan pemikiran yang jelek (tidak benar).
4.      Teks adalah sastra, khususnya karya sastra, dan konteks adalah dunia di luar teks itu sendiri. Kehadiran teks dan konteks disebabkan oleh sebuah paradigma, yaitu sastra tidak lain adalah determinan realita.
5.      Teori sastra (theory of literature) adalah kaidah kaidah untuk diterapkan dalam analisis karya sastra. Dan, merupakan teori mengenai  karya sastra yang bersifat seni sastra.
6.      kritik sastra (literary criticism) adalah penerapan kaidah-kaidah tertentu dalam analisis karya sastra, merupakan kritik terhadap karya sastra yang bersifat seni sastra.
7.      sejarah sastra (history of literature) adalah sejarah perkembangan sastra, yang bersifat seni sastra.
8.      Sastra serius atau interpretif (interpretif literature), yaitu sastra untuk ditafsirkan yang cenderung merangsang pembaca untuk menafsirkan atau menginterprestasikan karya sastra tersebut.
9.      Sastra  hiburan atau sastra pop atau sastra untuk pelarian (escape literature) adalah sastra untuk pelarian diri dari kebosanan, dari rutinitas sehari-hari , atau dari masalah yang sukar diselesaikan. Bersifat menghibur sehingga banyak digemari dan oleh karena itu disebut sastra pop, yaitu sastra popular. Salah satu cirri sastra hiburan adalah tokoh-tokoh yang tampan, kaya, dicintai dan dikagumi dan mudah menyelesaikan segala macam masalah, dengan demikian pembaca dipancing untuk melakukan identifikasi diri seorah dirinya adalah tokoh itu sendiri.
10.  Beberapa criteria sastra yang umum dipakai;
o   Pada zaman aristoteles hanya ada dua genre, yaitu puisi dan drama . dimana drama dibagi lagi menjadi tiga subgenre yaitu, tragedy, komedi, dan tragic-komedi, dimana antra tiga subgenre ini yang dianggap paling tinggi nilainya adalah tragedy. Kerena drama juga ditulis dalam genre puisi, maka karya sastra yang baik dianggap mempunyai nilai puitik yang tinggi. Nilai puitik drama tragedy ditentukan oleh tiga factor, yaitu pity, terror, catharis (kataris)
o   Horace (horatius) menganggap, karya seni  yang baik termasuk sastra, selalu memenuhi dua butir criteria, yaitu dulcelete utile (rasa nikmat dan manfaat) sastra  harus bagus, menarik, dan member kenikmatan.
o   Keberhasilan jane austen dan pengarang-pengarang lain dalam mengatasi dilema tuntutan estetika dan tuntutan moral melahirkan criteria lain, yaitu bentuk (form) dan isi (content) harus seimbang. Bentuk adalah cara atau teknik menulis, sedangkan isi adalah pemikiran yang akan dituangkan dalam karya sastra.
o   E.M Foster, seorang novelis dan teoritikus sastra, dalam aspect of novel antara lain menulis mengenai cerita dan plot, serta tokoh dan penokohan.
11.  Belle letters adalah sastra yang mutunya benar-benar tinggi, belle letters dianggap identik dengan sastra klasik yang ditafsirkan kuno karena mampu bertahan melampaui berbagai zaman.
12.  Literature adalah sastra biasa, yang kemuadian muncul sastra serius dan sastra hiburan.
13.  Horatius menyatakan bahwa seni, termasuk sastra, harus mempunyai dua unsure yang saling berkaitan, yaitu dulce (kenikmatan dalam menghadapi seni termasuk sastra) dan utile (kegunaan yang dapat dipetik oleh orang yang berhadapan dengan seni, termasuk sastra).
14.  Sastra kanon adalah sastra yang mutunya tidak perlu diragukan lagi dan oleh karena itu dianggap baku.
15.  Dalam kajian intrinsic sastra dianggap sebuah dunia otonom yang mengkaji unsure-unsure sastra dalam karya sastra itu sendiri.
16.  Kajian ekstrinsik memperhatikan hubungan karya sastra dengan dunia luar karya sastra itu sendiri.
17.  Studi sastra mempunyai lima cabang sastra, yaitu:
o   Sastra umum (universal) berkaitan dengan gerakan-gerakan internasional, sebagaimana misalnya poetic dan teori sastra.
o   Sastra nasional, yaitu sastra bangsa atau Negara tertentu.
o   Sastra regional adalah sastra dari kawasan geografi tertentu yang mencakup beberapa Negara, baik yaqng  mempergunakan bahasa yang sama maupun yang mempergunakan bahasa yang berbeda.
o   Sastra dunia adalah sastra yang reputasi para sastrawannya dan kaya-karyanya diakui secara internasional.
o   Sastra bandingan adalah sastra yang membandingkan karya-karya bekas jajahan dan juga antara sesame Negara yang pernah dijajah.
Psikologi dan sastra
1.      Psikologi barasal dari bahasa yunani kuno psyce, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan jiwa.
2.      Frued dan mitologi, frued dan diikuti oleh psikiater lain berpendapat bahwa psikologi pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari mitologi.
o   Psikologi personalitas, dimana psikologi pada hakikatnya mempertanyakan masalah jati diri.
o   Psikologi behaviorisme, menyatakan manusia selalu dikondisikan oleh lingkungannya kerena perilaku manusia tidak lain merupakan tanggapan terhadap kondisi lingkungannya. Ada tiga alasan mengapa psikologi masuk kedalam kajian sastra yaitu untuk mengatahui perilaku dan motivasi para tokoh dalam karya sastra, mengetahui perilaku dan motivasi pengarang, dan mengetahui reaksi psikologi pembaca.
3.      Frued dan psikoanalisa, pengarang adalah kunci penciptaan tokoh, menurut frued, pengkaji harus masuk terlebih dahulu kedunia kehidupan pengarang.
4.      Carl gustav jung: teori arketipal, menurut gustav, manusia pada zaman dahulu, sekarang dan masa yang akan datang pada hakikatnya  tidak dapat dipisahkan.
5.      Jiwa manusia menurut psikoanalisa, memiliki tiga komponen (dikenal sebagai model tripartite);
o   Id, yaitu dorongan alamiah jiwa manusia untuk berfikir dan bertindak apa pun sesuai dengan kehendaknya sendiri, dan tanpa keinginan untuk membatasi diri
o   Superego, yaitu perwujudan wewenang ayah dan masyarakat, yaitu wewenang untuk mengendalikan dan membantasi dengan keras keinginan-keinginan tanpa kendali dan tanpa pembatasan diri id.
o   Ego, yaitu penyimbangan antara tuntutan-tuntutan pengendalian diri dan pembatasan diri milik superego, dan dorongan tanpa kendali dan tanpa batas milik id.
6.      Menurut lacan menusia menjalankan fungsi otaknya melalui kerja tiga orde, yaitu:
o   Orede imajiner berasal dari masa kanak kanak, pada saat itu fantasi dan imajinasi berkembang dengan baik.
o   Orede simbolis, tidak lain adalah kawasan di mana bahasa berfungsi sebagai perwakilan pikiran dan objek. Dalam kawasan ini, manusia mengenal penggunaan symbol dan system symbol.
o   Orde nyata/ real, adalah orede di mana manusia berkenalan dengan pengalaman yang secara emosi sangat mendasar dan sangat kuat , sebagaimana mi8salnya kematian dan seksualitas.

cerpen islami

Ramadhan Cinta
Oleh : Rara Oktaria Nanda


            Hari ini terik mentari terasa begitu menyengat, aku terduduk sendiri di koridor  depan kelasku, sedangkan teman temanku disibukkan dengan PR mereka, dan lagi lagi bukuku yang jadi korbannya.
            “Lisa!” Aku kenal persis suara itu. Aku menengok kebelakang, kulihat sesosok Feby berdiri dibelakangku dengan sebungkus snack ditangannya.
            “Boleh gua duduk disitu?” Aku tak langsung menjawab, tak tahu mengapa bibirku terasa berat untuk mengcapkan kata ‘YA’. Jantungku terasa berdebar saat aku menatap wajah manisnya, ya Allah apa ini? Cepat kulempar pandanganku dan jatuh kearah sebungkus snack yang dipegangnya.
            “Mau?” Tawar Feby menyodorkan bungkus snack itu. Lalu, segera duduk disampingku.
            Jantungku semakin berdebar kencang! Tak salah lagi, cupid telah menancapkan panahnya tepat dijantung hatiku!
            Sejak insiden ‘Dolphin Cupid’ itu, begitu teman temanku menyebutnya, hatiku terasa tak karuan. Hari itu Feby memberiku boneka dolphin didepan teman temanku, dan mengatakan bahwa ia ingin menjaadi pacarku. Saat itu aku hanya diam tanpa menjawab apaapun.
            Tapi aku tak tahu pasti, hari ini hatiku justru berteriak memberontak seakan meminta insiden itu terulang.
            Ya tuhan jangan biarkan hati ini jatuh, kenapa aku ini? Aku tak boleh melupakan semua janjiku untuk tidak berpacaran.
            “Hei!” Feby membuyarkan segala pikirku.
            “Dua hari lagi kita puasa lho, ambillah! Hitung hitung ini hari terakhir lo bisa makan dari tangan orang keren kaya gue.” Kata kata angkuh bin narsis keluar dari Feby, aku hanya mengangguk dan tersenyum sembari mengambil sedikit snack itu.
            Feby memperhatikanku dalam, aku tak tahu apa yang salah dari wajahku.
            “Hei…! Perlu gua suapin?” aku sangat sangat terkejut dengan kalimatnya itu, sepontan aku segera menggeleng.
            “Gua ga bakal marah kalo lo ambil banyak kok! Lo kenapa? sariawan?” Ya tuhan, apa maksud semua ini? Tak sedikitpun ia kaku didepanku, apa secepat itu rasa nya padaku berubah??
***
            Mall terlihat begitu ramai H-1 Ramadhan disibukkan dengan berbagai persiapan, aku berjalan kearah botolan syrup-syrup yang terpajang rapi, mataku tertuju kearah syrup berwarna ungu, persis warna favorite ku.
            Tiba-tiba tangan lain menyentuh tanganku ingin mengambil syrup yang sama.
            “Lisa?? Lo disini juga?” aku terperanjat menyaksikan Feby berdiri tepat didepanku, dengan tangan yang menyentuh tanganku.
            “I…iya..!” Aku melirik kearah tanganku dan tanganya yang menyatu.
            “Ya ampun, sorry yah..! tadinya gua pengen ambil syrup anggur ini, tapi tinggal satu! Buat lo aja deh! Lo suka banget anggur kan?” Ujarnya terlihat begitu manis dengan gayanya yang khas supel.
            “Buat lo aja deh! Lo pasti disuruh nyokap lo kan? Nyokap lo kan juga suka banget sama anggur!” Tolakku yang tahu persis kesukaan Tante Indri, ibunda Feby yang sempat menjadi tetanggaku setahun terakhir.
            “Gua bisa cari ketempat lain kok! Gua bawa motor, sedangkan lo kan naik taksi!” wajahku mendadak kecut mendengar alasan dari Feby yang seolah menyindirku yang tak bisa mengendarai motor.
            “Atau lo ikut gua ke mall yang persediaan syrup anggurnya lebih banyak? Jadi tak ada yang harus mengalahkan?” tawar Feby yang segera menetralisir kecut diwajahku, aku segera mengangguk, akupun terasa begitu antusias menyetujuinya.
***
            Permainan apa lagi ini? Feby bukannya mengantarku pulang tapi justru membawaku kerumahnya. Aku jadi menyesal menerima tawaranya untuk diantarkan pulang, lain kali meski ada eskul yang selesai sore, aku tetap akan menolak ajakan Feby dengan seribu alasan.
            Seolah tak ingat bahwa ia membawa seorang tuan putri kerumahnya, Feby terus jalan, melewati ruang ruang yang tak ku kenal, aku hanya diam mengikuti langkahnya.
            Sembari berjalan, mataku liar memperhatikan pajangan-pajangan yang tertata rapi almari, serta foto-foto saat Feby kecil. Tiba tiba mataku tertuju pada satu foto berukuran 10 R yang berbingkai warna abu-abu, siapa itu??? Aku?? Oh tidak! Itu aku dan Feby saat kecil! Kenapa ia memajang foto yang sama sekali kuanggap tak lucu! Feby merangkulku sembari tersenyum, untung saja itu foto saat kami kecil, jadi tak semua orang mengenali bahwa itu aku, jika tidak hancur sudah! Apa kata teman teman jika mereka berkunjung kerumah Feby??
            “Kenapa lo? Pengen kaya gitu lagi??” Feby menghampiriku yang terdiam tepat didepan foto itu. Aku menoleh kearahnya, kutatap matanya dengan sedikit amarah!
            “Hei, calm girl! Gua ngga bakal ngerangkul lo, sebelum lo halal buat gue! Lagian juga ga bakal lama lagi!” Ucap Feby membuatku bertanya-tanya akan makna dari perkataannya itu.
            Feby segera mengambil langkah menjauh dari ku, aku mengikutinya cepat.
            “Feby! Maksud lo a..” Kalimatku terpotong, saat aku menyaksikan ayah bunda ku duduk dalam satu meja dengan ibunda Feby. Apa ini? jawaban dari perkataan Feby? Oh, no! aku tak berharap sedikitpun bahwa nantinya aku dijodohkan dengan Feby!
Buka puasa perdana di rumah Feby malam ini, terasa tegang bagiku, sejak awal aku dan Feby hanya bungkam, hanya ayah bunda dan Tante Indri yang terus-terusan berbincang.
“Oh ya? Bagaimana Feby? Kamu sudah cerita semua ke Lisa? Kalian sudah cocok belum?” Aku berhenti mengunyah sejenak mendengar pertanyaan dari bunda, aku makin bingung akan maksud dari semua ini, kalimat itu seakan memperjelas bahwa aku dan Feby memang dijodohkan.
“Belum tante, soalnya Lisa selalu grogi kalo ketemu Feby, yah… kaya liat artis gitu tante!” Ucapan Feby membawa tawa ke meja makan kami, tapi aku hanya tersenyum dengan pipi bersemu merah, mataku terasa berpijar bagaikan lampu neon lima belas watt, hatiku pun sibuk merangkai kata-kata yang berterbangan otak melebihi kapasitas, tapi semua tertahan ketika aku ingin mengucapkannya.
“Ayah, bunda, tante Lisa permisi dulu ya!” Aku bingung harus bertindak apa, tiba-tiba saja inisiatif keluar dari otakku, kuloroh sakuku mencapai hanphone-ku, dan segera menelpon Mita.
“Apa? Lo dijodohin sama Feby Play Boy itu? Ga salah ortu lo?” Mita terdengar kaget luar biasa.
“Kaya nya sih gitu! Tapi gua juga ga tahu pasti!” Ujarku lirih.
“Kenapa lo disini?” Tiba-tiba Feby datang menyusulku, spontan aku langsung mematikan hanphone-ku dan menyimpan nya kembali.
Aku merasa kaku dan sedikit takut, tapi tak tahu angin apa yang membuat Feby tampak lebih lembut dan sopan dari biasanya.
“Lo takut sama gua? Kenapa? Karena gua suka mutusin cewek? Karena itu juga lo tolak gua?” Feby duduk pada anak tangga yang berbeda satu tingkat dariku.
“Gua tahu, gua keterlaluan! Tapi karena kekaguman gua sama lo, gua jadi belajar banyak dari lo! Gua juga sempat nguping pembicaraan lo sama Mita beberapa minggu lalu dimanaa lo bilang, kalo ga ada pacaran dalam kamus hidup lo, it’s okay… karena itu juga waktu itu gua nekat nembak lo, meski akhirnya gua ditolak!” Feby tersenyum sendiri dengan ceritanya itu, aku mencoba mendongakkan kepala menatap ekspresi wajahnya, kuperhatikan tingkahnya, aku tak tahu itu adalah akting atau nyata, aku mencoba membedakannya, tapi sungguh, keyakinan bahwa itu adalah kebenaran bukanlah hal yang salah lagi.
“Gua terima kok kalo lo ga terima gua sebagai orang yang special buat lo! Karna gua emang ga pantas!” Tiba-tiba kalimat yang terasa aneh bagiku keluar dari mulut Feby.
“Tapi, bukannya lo dijodohin sama gua?” Tanpa kontrol kalimat konyol itu keluar dari mulutku. Namun justru kali ini Feby yang terlihat sangat heran dengan pertanyaanku tersebut.
“Bukannya itu tujuan lo bawa gua kesini?” Aku kembali melontarkan pertanyaan.
“Ini? Gini nih! Nyokap lo nawarin agar lo jadi penulis tetap di salah satu tabloid gua.Eh, maksud gua, gua pimred di tabloid itu!” Jawaban Feby membuatku sangat merasa malu, aku tertunduk kaku.
“Udah yuk kita masuk!” Aku dan feby pun beranjak dan kembali kemeja makan.
***
            “Dari mana aja kalian? Ga baik lo kalo lagi makan ditinggal!” Ujar Ibunda Feby yang tengah membereskan meja makan, ya ampun selamaa itukah kami pergi, sehingga semua telah selesai? Lalu mana jatahku? Aku kan masih lapar!
            “Ini nih ma! Masa Lisa mengira kalo kami akan dijodohkan? Makanya sejak tadi dia hanya diam hahaha…” Tawa Feby seolah ditujukan untuk mengejekku.
            “Ato jangan-jangan dia ngarep lagi nih ma!” Seru Feby yang makin membuatku gusar.
            “Tapi tante, Feby sudah pernah nyatain cintanya, trus Lisa tolak!” Keberanian yang sama sekali tak terencanakan itu mendadak muncul, sepontan ayah, bunda, dan Tante Indri melirik kami berdua, lalu saling beradu pandang, yang kemudian dilanjutkan dengan mentertawakan kami berdua. Atau, hanya aku sendiri?.

cerpen islami

Ramadhan Cinta
Oleh : Rara Oktaria Nanda


            Hari ini terik mentari terasa begitu menyengat, aku terduduk sendiri di koridor  depan kelasku, sedangkan teman temanku disibukkan dengan PR mereka, dan lagi lagi bukuku yang jadi korbannya.
            “Lisa!” Aku kenal persis suara itu. Aku menengok kebelakang, kulihat sesosok Feby berdiri dibelakangku dengan sebungkus snack ditangannya.
            “Boleh gua duduk disitu?” Aku tak langsung menjawab, tak tahu mengapa bibirku terasa berat untuk mengcapkan kata ‘YA’. Jantungku terasa berdebar saat aku menatap wajah manisnya, ya Allah apa ini? Cepat kulempar pandanganku dan jatuh kearah sebungkus snack yang dipegangnya.
            “Mau?” Tawar Feby menyodorkan bungkus snack itu. Lalu, segera duduk disampingku.
            Jantungku semakin berdebar kencang! Tak salah lagi, cupid telah menancapkan panahnya tepat dijantung hatiku!
            Sejak insiden ‘Dolphin Cupid’ itu, begitu teman temanku menyebutnya, hatiku terasa tak karuan. Hari itu Feby memberiku boneka dolphin didepan teman temanku, dan mengatakan bahwa ia ingin menjaadi pacarku. Saat itu aku hanya diam tanpa menjawab apaapun.
            Tapi aku tak tahu pasti, hari ini hatiku justru berteriak memberontak seakan meminta insiden itu terulang.
            Ya tuhan jangan biarkan hati ini jatuh, kenapa aku ini? Aku tak boleh melupakan semua janjiku untuk tidak berpacaran.
            “Hei!” Feby membuyarkan segala pikirku.
            “Dua hari lagi kita puasa lho, ambillah! Hitung hitung ini hari terakhir lo bisa makan dari tangan orang keren kaya gue.” Kata kata angkuh bin narsis keluar dari Feby, aku hanya mengangguk dan tersenyum sembari mengambil sedikit snack itu.
            Feby memperhatikanku dalam, aku tak tahu apa yang salah dari wajahku.
            “Hei…! Perlu gua suapin?” aku sangat sangat terkejut dengan kalimatnya itu, sepontan aku segera menggeleng.
            “Gua ga bakal marah kalo lo ambil banyak kok! Lo kenapa? sariawan?” Ya tuhan, apa maksud semua ini? Tak sedikitpun ia kaku didepanku, apa secepat itu rasa nya padaku berubah??
***
            Mall terlihat begitu ramai H-1 Ramadhan disibukkan dengan berbagai persiapan, aku berjalan kearah botolan syrup-syrup yang terpajang rapi, mataku tertuju kearah syrup berwarna ungu, persis warna favorite ku.
            Tiba-tiba tangan lain menyentuh tanganku ingin mengambil syrup yang sama.
            “Lisa?? Lo disini juga?” aku terperanjat menyaksikan Feby berdiri tepat didepanku, dengan tangan yang menyentuh tanganku.
            “I…iya..!” Aku melirik kearah tanganku dan tanganya yang menyatu.
            “Ya ampun, sorry yah..! tadinya gua pengen ambil syrup anggur ini, tapi tinggal satu! Buat lo aja deh! Lo suka banget anggur kan?” Ujarnya terlihat begitu manis dengan gayanya yang khas supel.
            “Buat lo aja deh! Lo pasti disuruh nyokap lo kan? Nyokap lo kan juga suka banget sama anggur!” Tolakku yang tahu persis kesukaan Tante Indri, ibunda Feby yang sempat menjadi tetanggaku setahun terakhir.
            “Gua bisa cari ketempat lain kok! Gua bawa motor, sedangkan lo kan naik taksi!” wajahku mendadak kecut mendengar alasan dari Feby yang seolah menyindirku yang tak bisa mengendarai motor.
            “Atau lo ikut gua ke mall yang persediaan syrup anggurnya lebih banyak? Jadi tak ada yang harus mengalahkan?” tawar Feby yang segera menetralisir kecut diwajahku, aku segera mengangguk, akupun terasa begitu antusias menyetujuinya.
***
            Permainan apa lagi ini? Feby bukannya mengantarku pulang tapi justru membawaku kerumahnya. Aku jadi menyesal menerima tawaranya untuk diantarkan pulang, lain kali meski ada eskul yang selesai sore, aku tetap akan menolak ajakan Feby dengan seribu alasan.
            Seolah tak ingat bahwa ia membawa seorang tuan putri kerumahnya, Feby terus jalan, melewati ruang ruang yang tak ku kenal, aku hanya diam mengikuti langkahnya.
            Sembari berjalan, mataku liar memperhatikan pajangan-pajangan yang tertata rapi almari, serta foto-foto saat Feby kecil. Tiba tiba mataku tertuju pada satu foto berukuran 10 R yang berbingkai warna abu-abu, siapa itu??? Aku?? Oh tidak! Itu aku dan Feby saat kecil! Kenapa ia memajang foto yang sama sekali kuanggap tak lucu! Feby merangkulku sembari tersenyum, untung saja itu foto saat kami kecil, jadi tak semua orang mengenali bahwa itu aku, jika tidak hancur sudah! Apa kata teman teman jika mereka berkunjung kerumah Feby??
            “Kenapa lo? Pengen kaya gitu lagi??” Feby menghampiriku yang terdiam tepat didepan foto itu. Aku menoleh kearahnya, kutatap matanya dengan sedikit amarah!
            “Hei, calm girl! Gua ngga bakal ngerangkul lo, sebelum lo halal buat gue! Lagian juga ga bakal lama lagi!” Ucap Feby membuatku bertanya-tanya akan makna dari perkataannya itu.
            Feby segera mengambil langkah menjauh dari ku, aku mengikutinya cepat.
            “Feby! Maksud lo a..” Kalimatku terpotong, saat aku menyaksikan ayah bunda ku duduk dalam satu meja dengan ibunda Feby. Apa ini? jawaban dari perkataan Feby? Oh, no! aku tak berharap sedikitpun bahwa nantinya aku dijodohkan dengan Feby!
Buka puasa perdana di rumah Feby malam ini, terasa tegang bagiku, sejak awal aku dan Feby hanya bungkam, hanya ayah bunda dan Tante Indri yang terus-terusan berbincang.
“Oh ya? Bagaimana Feby? Kamu sudah cerita semua ke Lisa? Kalian sudah cocok belum?” Aku berhenti mengunyah sejenak mendengar pertanyaan dari bunda, aku makin bingung akan maksud dari semua ini, kalimat itu seakan memperjelas bahwa aku dan Feby memang dijodohkan.
“Belum tante, soalnya Lisa selalu grogi kalo ketemu Feby, yah… kaya liat artis gitu tante!” Ucapan Feby membawa tawa ke meja makan kami, tapi aku hanya tersenyum dengan pipi bersemu merah, mataku terasa berpijar bagaikan lampu neon lima belas watt, hatiku pun sibuk merangkai kata-kata yang berterbangan otak melebihi kapasitas, tapi semua tertahan ketika aku ingin mengucapkannya.
“Ayah, bunda, tante Lisa permisi dulu ya!” Aku bingung harus bertindak apa, tiba-tiba saja inisiatif keluar dari otakku, kuloroh sakuku mencapai hanphone-ku, dan segera menelpon Mita.
“Apa? Lo dijodohin sama Feby Play Boy itu? Ga salah ortu lo?” Mita terdengar kaget luar biasa.
“Kaya nya sih gitu! Tapi gua juga ga tahu pasti!” Ujarku lirih.
“Kenapa lo disini?” Tiba-tiba Feby datang menyusulku, spontan aku langsung mematikan hanphone-ku dan menyimpan nya kembali.
Aku merasa kaku dan sedikit takut, tapi tak tahu angin apa yang membuat Feby tampak lebih lembut dan sopan dari biasanya.
“Lo takut sama gua? Kenapa? Karena gua suka mutusin cewek? Karena itu juga lo tolak gua?” Feby duduk pada anak tangga yang berbeda satu tingkat dariku.
“Gua tahu, gua keterlaluan! Tapi karena kekaguman gua sama lo, gua jadi belajar banyak dari lo! Gua juga sempat nguping pembicaraan lo sama Mita beberapa minggu lalu dimanaa lo bilang, kalo ga ada pacaran dalam kamus hidup lo, it’s okay… karena itu juga waktu itu gua nekat nembak lo, meski akhirnya gua ditolak!” Feby tersenyum sendiri dengan ceritanya itu, aku mencoba mendongakkan kepala menatap ekspresi wajahnya, kuperhatikan tingkahnya, aku tak tahu itu adalah akting atau nyata, aku mencoba membedakannya, tapi sungguh, keyakinan bahwa itu adalah kebenaran bukanlah hal yang salah lagi.
“Gua terima kok kalo lo ga terima gua sebagai orang yang special buat lo! Karna gua emang ga pantas!” Tiba-tiba kalimat yang terasa aneh bagiku keluar dari mulut Feby.
“Tapi, bukannya lo dijodohin sama gua?” Tanpa kontrol kalimat konyol itu keluar dari mulutku. Namun justru kali ini Feby yang terlihat sangat heran dengan pertanyaanku tersebut.
“Bukannya itu tujuan lo bawa gua kesini?” Aku kembali melontarkan pertanyaan.
“Ini? Gini nih! Nyokap lo nawarin agar lo jadi penulis tetap di salah satu tabloid gua.Eh, maksud gua, gua pimred di tabloid itu!” Jawaban Feby membuatku sangat merasa malu, aku tertunduk kaku.
“Udah yuk kita masuk!” Aku dan feby pun beranjak dan kembali kemeja makan.
***
            “Dari mana aja kalian? Ga baik lo kalo lagi makan ditinggal!” Ujar Ibunda Feby yang tengah membereskan meja makan, ya ampun selamaa itukah kami pergi, sehingga semua telah selesai? Lalu mana jatahku? Aku kan masih lapar!
            “Ini nih ma! Masa Lisa mengira kalo kami akan dijodohkan? Makanya sejak tadi dia hanya diam hahaha…” Tawa Feby seolah ditujukan untuk mengejekku.
            “Ato jangan-jangan dia ngarep lagi nih ma!” Seru Feby yang makin membuatku gusar.
            “Tapi tante, Feby sudah pernah nyatain cintanya, trus Lisa tolak!” Keberanian yang sama sekali tak terencanakan itu mendadak muncul, sepontan ayah, bunda, dan Tante Indri melirik kami berdua, lalu saling beradu pandang, yang kemudian dilanjutkan dengan mentertawakan kami berdua. Atau, hanya aku sendiri?.

perkembangan peserta didik (Rineka Cipta) BAB IV

1.      Bila tes intelegensi dilakukan, dan untuk apa seseorang atau mungkin lembaga perlu mengetahui tingkat intelegensi (1Q)
Jawab  : tes intelensi akan bermanfaat untuk:
a.       Bagi diri sendiri
o   Dapat mengeluarkan potensi secara mandiri
o   Marencanakan masa depan
o   Menentukan tugas atau kegiatan
b.      Bagi orang tua
o   Dapat memotivasi anak berprestasi secara cepat
o   Dapat menggali lebih banyak potensi anak untuk menentukan prestasi mana yang dapat lebih mudah dan cepat dikembangkan
c.       Bagi guru
o   Dapat memahami kekurangan dan kelebihan individu
o   Penempatan dan penyaluran bakat
o   Lanjutan studi
d.      Bagi lembaga sekolah
o   Untuk perbandingan antara prestasi dan potensi. Dimana prestasi ditunjukan oleh rapor dan potensi ditentujukan dengan nilai IQ
o   Memantau kenaikan/ penurunan kualitas psikologi SDM secara menyeluruh
o   Akreditasi dari bsebuah llembaga pendidikan dari data mengenai kualitas intelegensi
o   Keunggualan sebuah lembaga akan mudah tersiar/ terkenal jika dipenuhi oleh pendidik dan siswa unggul
2.      Kita menyadari bahwa intelek seseorang berbeda-beda. Factor apa yang menyebabkan perbedaan itu?
Jawab  : tingkat intelek seseorang dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, dimana factor internal meliputi minat, motif berprestasi/ keinginan berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan, dan unsure genetic, sedangkan factor eksternal mencakup latihan, kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri,  sarana dan prasarana, dukungan dan dorongan, lingkungan tempat tinggal, pola asuh orang tua.
3.      Kesulitan apa yang dihadapi remaja dalam usaha menyesuaikan diri terhadap kehidupan masyarakat luas? Mengapa mereka membentuk kelompok-kelompok remaja?
Jawab  : masalah umum yang dihadapi oleh remaja adalah factor penyesuaian diri. Didalam kelompok besar akan akan terjadi persaingan yang berat, masing-masing individu bersaing untuk tampil menonjol, memperlihatkan ‘aku’ nya oleh karena itu sering terjadi perpecahan.  Remaja membentuk kelompok karena banyak remaja yang amat percaya pada kelompok mereka  dalam menentukan jati dirinya. Remaja sering merasa mendapat persetujuan dan penerimaan dari teman sebaya.
4.      Perkembangan kemampuan bahasa dan perkembangan intelek mempunyai hubungan (korelasi) tinggi. Terangkan apa maksudnya.
Jawab  : Perkembangan kemampuan bahasa dan perkembangan intelek mempunyai hubungan (korelasi) tinggi. Seseorang yang rendah kemampuan berfikirnya akan mengalami kesulitan dalam menyusun kaluimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini berakibat sulitnya berkomunikasi.
5.      Bagaiman mengenali bakat seseorang (yang bukan tes bakat)? Apa bakat anda, dan jelaskan mengapa anda menyebut bakat itu.
Jawab  : cara mengenali bakat seseorang (yang bukan tes bakat) adalah dengan cara memperhatikan cirri bakat saat kecil, pada bidang apa karya anda diakui oleh lingkungan,  dari cepat lambatnya belajar merupakan bahwa anda berbakat pada bidang tersebut, kepuasan yang terlihat pada cirri-ciri kita berada di jalur benar adalah kalau kita merasa puas dengan apa yang kita lakukan. Bakat saya adalah menulis karena sejak kecil tulisan pada buku harian saya diakui oleh lingkungan  bahwa lebih dari anak seusia saya, dan pada saat menul;is saya lebih mendapat kepuasan dibandingkan mengutarakan pikiran saya melalui berbicara secara langsung.

perkembangan peserta didik (Rineka Cipta)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB II

1.      Coba jelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan!
2.      Sebutkan cirri-ciri pokok pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja!
3.      Pertumbuhan fisik mempengaruhi  perkembangan sosio-psikologis anak.Berikan keterangan singkat pengaruh itu dalam bidang:intelek,bahasa,emosi dan sosial!
4.       Ada berapa pendapat tentang arti remaja.Sebutkan ciri pokok remaja menurut pandangan masyarakat Indonesia.Bagaimana pengertian itu jika dibandingkan dengan pandanga dunia yang dikemukakan oleh WHO?
5.      Bagaimana orang memandang berbagai bentuk pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan seksual yang disalurkan dalam berbagai bentuk ,seperti onani atau masturbasi?

JAWAB
  1. Dalam hakikatnya pertumbuhan dan perkembangan itu saling bergantungan satu sama lain,kedua proses proses ini tidak bisa dipisahkan,namun keduanya ini memiliki pengertian yang berbeda yaitu:
a.      Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat,dalam waktu tertentu.Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang proses aktif secara berkesinambungan.
b.      Perkembangan adalah tahapan atau proses  perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan,perkembangan juga dapat di lukiskan sebagai sutau proses yang kekal dan tetap menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang tinggi.

  1. Ciri-ciri pokok nya adalah dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya remaja mengalami perubahan-perubahan yang khusus ,penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik terjadi ketidakseimbangan.Misal:Mengalami menstruasi bagi perempuan,dan mimpi basah bagi laki-laki.
  2. Pengaruh dalam bidang :
a.      Intelek: Sangat berpengaruh terhadap kecerdasan atau kemampuan seorang anak dalam berpikir.
b.      Bahasa: Sebagai alat komunikasi,dimana seorang anak seiring berjalannya masa pertumbuhan dan perkembangan mampu mengeluarkan kata-kata (bahasa) sedikit demi sedikit walaupun terkadang sulit untuk dimengerti.
c.       Emosi: Untuk mendapatkan simpati ketika seorang anak bisa merasakan senang,puas,lega,kecewa,dan lain-lain.
d.      Sosial: Dimana seorang anak bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
4    Dalam pandangan masyarakat Indonesia di nyatakan bahwa pada umur 11 tahun seorang anak menginjak masa remajanya,dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik),dan pada usia 24 tahun merupakan batas maksimal yaitu untuk memberi pulang bagi mereka yang sampai batas usia masih menggantungkan diri terhadap orang lain, belum mmpunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa.Sedangkan menurut pandangan WHO menetapkan batas usia 19-20 tahun sebagai batasan usia remaja,WHO menyatakan walaupun definisi diatas terutama didasarkan pada usia kesuburan (fertilitas) wanita,batasan tersebut juga berlaku untuk pria,dan WHO membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.
5.   Gejala onani atau masturbasi timbul karena rangsangan kematangan seksual dan dorongan untuk mendapatkan kepuasan,yang dilain pihak merupakan tindakan untuk menghindari larangan sosial dan hukum.





BAB III
1.      Kemukakan arti dan ciri-ciri pertumbuhan remaja?
Jawab :
·         Pertumbuhan remaja merupakan perubahan/pergantian dimana pada saat itulah terjadi ketidakseimbangan.Ciri-ciri nya adalah seperti ukuran badan menjadi lebar dan tinggi,mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
2.      Mengapa pertumbuhan fisik setiap individu berbeda-beda?
Terangkan dengan singkat menggunakan bahasa anda sendiri!
Jawab :
·          Pertumbuhan fisik setiap individu berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ;kebutuhan makanan,gizi,vitamin,olahraga dan perbedaan hormon pada individu itu sendiri.Tapi ada juga suatu faktor yang sangat mendukung yaitu faktor keturunan,dimana faktor ini sangat berpengaruh untuk menentukan pertumbuhan fisik si anak.
3.      Sebutkan beberapa pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku remaja?
Jawab :
·         Perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja
·         Isolasi diri dari pergaulan
·         Perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan.




4.      Mengingat ciri dan pengaruh pertumbuhan remaja terhadap perilaku remaja,apa yang perlu di lakukan oleh pendidik dalam proses pendidikan untuk membantu pertumbuhan remaja?
Jawab :
·         Yang perlu dilakukan oleh pendidik dalam proses pendidikan untuk membantu pertumbuhan remaja yaitu dengan cara mendidik/mengarahkan peserta didik dengan baik secara tegas,karena saat-saat pertumbuhan remaja terjadi ketidakseimbangan yang perlu diatasi dan itu sangat memerlukan perhatian khusus para pendidik agar peserta didik bisa menjadi stabil dan seimbang.